Tanggal Kadaluarsa atau Expiration Date, Sekedar Panduan atau Aturan Baku?

Mau masak tapi lihat tanggal kadaluarsa di bungkus makanan yang sudah lewat? apa yang harus diperbuat, dibuang sayang tapi dimakan pun takut sakit. akhirnya jadi kesal sendiri belum lagi perut masih lapar, jadi deh hari yang menyebalkan. tapi tidak perlu begitu sebenarnya. kita memang diajarkan bahwa Expiration Date adalah tanggal "aman" sebelum suatu produk basi atau rusak. tetapi sebenarnya tidak hitam-putih begitu saja.

Di negara maju yang memulai penggunaan Expirate Date ternyata angka-angka tersebut hanyalah sebuah guidance atau panduan bagi konsumen. yang sebenarnya dimaksud adalah tanggal dimana sebuah produk masih boleh dijual oleh pedagang. jadi tujuannya adalah memberi sebuah patokan bagi pedagang, melewati tanggal yang tertera maka sebuah produk tidak boleh lagi dijual atau dipajang di rak penjualan.

Apakah dilarang dijual karena sudah basi? ternyata tidak. dilarang karena aturan yang berlaku memperhitungkan bahwa konsumen yang membeli mungkin tidak langsung memakannya. misalnya beli mie instan, sosis, atau coklat mungkin akan disimpan beberapa lama, entah seminggu atau sebulan sebelum dimakan. ditakutkan produk tersebut rusak ketika disimpan oleh konsumen sehingga dianggap berbahaya dan karenanya dibuat aturan.
tanggal kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa yang seringkali terlupakan ketika membeli produk, baru teringat ketika mau dimakan

Entah kenapa hal tersebut kemudian dianggap sebagai petunjuk pasti rusak/ tidaknya sebuah produk. melewati tanggal yang tertera maka semua mengira bahwa produk tersebut otomatis rusak atau basi, padahal tidak demikian. seperti yang sudah kita ketahui di atas, tanggal yang tertera pada Best Before atau Expiration Data sudah memperhitungkan masa penyimpanan "wajar" oleh konsumen sebelum dikonsumsi.

Karena itu di negara maju sekalipun orang bule cuek aja ketika memakan keripik kentang, biskuit coklat, hingga telur dan susu yang sudah mendekati atau lewat expiration date-nya. karena memang sebenarnya masih ada beberapa waktu sebelum produk tersebut benar-benar rusak. disebutkan rata-rata produk kering seperti biskuit, mie, coklat dapat bertahan setidaknya 1 sampai 3 bulan setelah jangka waktu tersebut lewat.

Sedangkan produk basah atau segar seperti roti, susu, telur, daging biasanya masih bisa bertahan beberapa hari sampai dengan satu minggu setelah tanggal tersebut lewat. walaupun soal rasa tentu agak berkurang dibandingkan ketika produk tersebut masih "segar". ingat, hanya berlaku untuk produk yang masih tersegel dan belum dibuka. apabila kemasannya sudah dibuka dan terkena udara luar maka produk basah rawan sekali rusak dalam hitungan hari.

Beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan :
  • Walaupun belum lewat adalah penting untuk meneliti bau, rasa dan tampilan dari produk yang hendak kita makan. kesalahan dalam kemasan atau penyimpanan yang tidak sesuai standar bisa membuat suatu produk rusak sebelum waktu yang tertera.
  • Tanggal yang tercetak kadang terbalik karena perbedaan standar. perhatikan saja angka yang lebih besar dari 12. misalnya 01.14.16 tentu 01 maksudnya bulan, 14 adalah hari dan 16 adalah tahun. standar barat memang month, day, year.
  • Perhatikan juga kata-kata yang digunakan, biasanya Best Before (baik sebelum) lebih menandakan keyakinan produsen tentang ketahanan produknya daripada Expiration Date atau tanggal kadaluarsa.
  • Beberapa produk sebenarnya "tidak bisa basi" asalkan disimpan dengan cara yang benar, seperti beberapa jenis keju, minyak sayur dan madu. mereka tetap diberikan tanggal karena diharuskan oleh aturan.


1 Response to "Tanggal Kadaluarsa atau Expiration Date, Sekedar Panduan atau Aturan Baku?"

  1. Kira kira mie indomie yang disimpan didalam kardus. Bisa bertahan sampai berapa bulan ya

    BalasHapus

Blog Archive

Shortcut Tag

Foodie (2) Lifestlye (1) Net Life (1)
Diberdayakan oleh Blogger.