Keuntungan punya Lidah Netral (Palet Rasa Netral)

Mungkin banyak yang sudah pernah mendengar soal lidah netral tapi tidak begitu paham apa yang dimaksud dengannya. lidah atau citarasa netral adalah sebutan indera perasa yang masih normal alias belum dipengaruhi oleh suatu kebiasaan makan atau masakan tertentu. bagaikan lidah anak-anak, indera perasanya masih bersih, belum "tercemar" oleh kebiasaan makan yang terlalu pedas, gurih, ataupun asin karena bumbu masak ataupun tambahan micin atau msg.

Iga pedas siapa yang suka?

Palet rasa yang netral memiliki kepekaan yang lebih tinggi dalam merasakan berbagai bahan makanan dan minuman yang dicicipi. apabila masyarakat umum menilai nasi itu hambar dan sayur itu pahit, seseorang yang berlidah netral mampu merasakan rasa manis khas bahkan pada secangkir kopi tanpa gula. keuntungan terbesarnya adalah menyiapkan lidah untuk mencicipi dan menikmati berbagai hidangan asing yang biasanya minim bumbu.

Mayoritas masakan asli negara lain tidak menggunakan banyak bumbu seperti pada masakan ala Indonesia. salah satunya adalah masakan Jepang yang terkenal minimalis dengan bumbu alakadarnya. mereka menekankan rasa dari bahan-bahan itu sendiri. bisa daging ikan dengan kecap asin atau gorengan ayam dibantu dengan mayonaise. demikian juga masakan barat yang seringkali hanya daging panggang dengan garam plus salad sayur.

Lidah ala Indonesia seringkali kebingungan karena terbiasa dengan makanan pedas, gurih, asin atau gurih yang memberikan sensasi yang "berasa". akhirnya botol cabai pun jadi sasaran sebagai kompensasi bagi lidah. kebiasaan ini demikian menyebar sehingga sangat mudah mendapati wisatawan Indonesia yang membawa botol cabai ketika berpergian ke negara lain. lalu kena cekal di bandara karena larangan membawa cairan dalam botol.

Sebenarnya bukan lidah yang salah tetapi kebiasaan yang terlalu sering makan masakan yang terlalu berbumbu yang membuat palet rasa menjadi tidak netral. bagaikan kanvas lukisan yang sudah dipenuhi terlalu banyak warna merah dan hitam pekat sehingga menutupi warna-warna lainnya. dengan mengurangi kadar cabai, garam dan micin kita bagaikan menghapus kanvas tersebut agar warna lain bisa ikut terlihat di dalamnya.

Masakan ala Jepang yang seringkali dianggap hambar karena minim bumbu

Dengan mengurangi makanan yang terlalu pedas, terlalu asin dan terlalu gurih perlahan lidah akan kembali normal dan kemampuan untuk merasakan rasa dalam bahan makanan akan semakin tajam. bahkan masakan Jepang asli yang terkenal sangat minim bumbu pun bisa dinikmati dengan maksimal. tidak lagi sia-sia ikut makan bersama teman tetapi sebenarnya tidak dapat menikmati makanan tersebut karena bagaikan hambar tanpa rasa.

Tidak hanya soal rasa tetapi dari segi kesehatan pun bernilai positif. dengan mengurangi gurih dari santan dan garam ternyata berperan besar dalam mencegah hipertensi, kolesterol dan berbagai penyakit lainnya. tertarik dengan lidah netral? mulai sekarang hindari menambah extra cabai atau garam pada berbagai hidangan. tidak lupa jauhi cemilan yang daya jualnya hanya pada level pedasnya yang sebenarnya sangat mengganggu kepekaan lidah.

Tweet